Menjadi
Ketua KPK memang orang pilihan yang bermodalkan kejujuran, keberanian, tega dan
tegas. Saya punya modal untuk jadi Ketua KPK dengan memberantas korupsi papan
atas dan korupsi bersindikat. Pertama akan saya perangi korupsi di internal
keluarga dan internal lingkungan KPK, dan melebar ke jaringan korupsi di berbagai
bidang.
Korupsi
di Indonesia sudah menggerogoti sumsum Negara yang nyaris melumpuhkan sendi
ekonomi bangsa. Itu menyebabkan rakyat semakin miskin harta, miskin iman dan
miskin hati. Ini berbahaya dan tetap melahirkan pegiat korupsi baru. Tentu saja
korupsi tetap berlangsung di depan mata secara leluasa.
Ketua
KPK wajib hukumnya membasmi korupsi sejak dari internal keluarganya, baik yang terlibat
anak, orang tua, mertua dan saudara harus tega dan tegas tanpa pandang bulu.
Kalau itu sudah terlaksana lebih gampang untuk meluaskan pembasmian korupsi. Fokus
saya tetap membidik kaum birokrat, DPR, konglomerat dan penegak hukum lainnya.
Karena merekalah biang korupsi.
Saya
akan seret pegiat korupsi ke penjara khusus KPK yang didalamnya bagai di neraka
jahanam. Tidak perlu baju tahanan, tapi di tattoo permanen badannya dengan
tulisan “AKU KORUPTOR”. Setiap bulan
para koruptor harus masuk TV dalam acara
“Sayalah koruptor terbiadab”. Seluruh hartanya harus disalurkan untuk rakyat
miskin. Anak istri koruptor harus diberi KTP bertanda “KK” alias Keluarga Koruptor.
Pembasmian
korupsi dengan metoda diatas lebih efektif dan terukur karena setimpal dengan tindakan
korupsinya koruptor yang memiskinkan komponen bangsa. Saya akan menjadi
perempuan muda terberani pertama yang sukses
membasmi korupsi. Korupsi dan koruptor harus lenyap dari bumi Indonesia.
Yakinlah.
http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/545/Rr%20Btary%20Keumala%20Nadya.html
http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/545/Rr%20Btary%20Keumala%20Nadya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar